Jumat, 21 September 2018 pk 19.00, kembali anak-anak PL Timotius dipercaya Balekambang untuk mementaskan nukilan dari serial Ramayana dalam lakon Kumbokarno Senopati.
Lakon yg sebenarnya memiliki kesulitan tersendiri untuk dibawakan anak-anak, tetapi anak – anak SD Pangudi Luhur dengan para pelatih yg luar biasa mampu melakonkannya dengan luar biasa. Salah satu kesulitannya adalah lakon ini memerlukan pemeran buto dan kera yg banyak sementara pemain putranya terbatas. Alhasil anak – anak cewek pun harus berperan sebagai buto dan kera….daannn anak2 cantik pun rela dimake up karakter buto dan kera…dan mereka sangat baik membawakanyna.
Dengan opening tari Midat Midut, tari Nuri dan tari Yapong, oleh anak – anak kelas 1 – 4. lakon Kumbokarno Senopati membuat gedung ketoprak Balekambang menjadi semarak dengan aplaus membahana. Pertunjukkan melibatkan 124 siswa, 4 pelatih, dan 22 perias ini pun mendulang kesuksesan. Sukses ini pun terbukti dengan melubernya penonton, sampai pada lesehan di depan pamggung. Bahkan ketika adegan penutup gugurnya Kumbokarno di pangkuan sang istri, membuat para penonton kecewa “Lhoo…..kok sudah selesai” menirukan beberapa penonton.
Inilah salah satu kekayaan SD PL Timotius, yang mencoba menanamkan kearifan budaya lokal untuk membekali mereka sebagai pribadi yg berbudaya. Dan semoga 4 pilar sekolah (siswa, guru, orang tua siswa, dan alumni) selalu mendukung terbentuknya karakter anak yang memiliki akar budaya tradisional kuat sehingga tidak tergerus dengan benturan budaya manca.
Irmina
hebat ku doakan semoga tarian indah itu bisa kalian bawa depan orang2 hebat